Minggu, 30 September 2012

Anggrek Hantu "Ghost Orchid"

Anggrek hantu, apakah seseram namanya?....

Ada salah satu bunga anggrek yang memiliki nama cukup menyeramkan, yaitu anggrek hantu (Polyrrhiza lindenii).
Gambar Anggrek Hantu, Apakah Seseram Namanya? Anggrek Hantu  anggrek hantu 4f7d6356d016e1
Anggrek hantu ini tumbuh di semak-semak hutan atau di dahan-dahan pepohonan. Bagi kolektor anggrek, hal tersebut tidaklah aneh karena anggrek ini mengalami evolusi sehingga organ daunnya tereduksi.
Tubuh tanaman ini hanya didominasi oleh organ akar sebagai alat untuk melekatkan dirinya pada batang pohon, sebagai alat fotosintesis maupun sebagai alat penyimpan kelembaban. Anggrek ini terkenal sulit dibudidayakan dan hingga kini statusnya masih sebagai anggrek yang dilindungi.
Saat musim berbunga tiba, sebuah bunga berwarna putih kehijauan dengan lidahnya yang besar muncul dari tandan yang kecil dan panjang, sehingga sekilas nampak bunga ini seperti melayang.
Setelah bunga ini gugur, sangat sulit menemukan keberadaan tanaman ini lagi karena akarnya yang pipih tersamar di sela-sela retakan kulit batang pohon. Justru karena ‘tingkah’ inilah anggrek ini disebut sebagai anggrek hantu. Kadang muncul, tetapi beberapa waktu berselang anggrek ini hilang tanpa bekas





Kantong Semar

Genus Nepenthes (Kantong semar, bahasa Inggris: Tropical pitcher plant), yang termasuk dalam familia monotipik, terdiri dari 130 spesies dan belum termasuk hibrida alami maupun buatan. Genus ini merupakan tumbuhan karnivora di kawasan tropis Dunia Lama, kini meliputi negara Indonesia , Republik Rakyat Cina bagian selatan, Indochina, Malaysia, Filipina, Madagaskar bagian barat, Seychelles, Kaledonia Baru, India, Sri Lanka, dan Australia. Habitat dengan spesies terbanyak ialah di pulau Borneo dan Sumatra.
Tumbuhan ini dapat mencapai tinggi 15-20 m dengan cara memanjat tanaman lainnya, walaupun ada beberapa spesies yang tidak memanjat. Pada ujung daun terdapat sulur yang dapat termodifikasi membentuk kantong, yaitu alat perangkap yang digunakan untuk memakan mangsanya (misalnya serangga, pacet, anak kodok) yang masuk ke dalam.
N. ampullaria dengan batang memanjat dan kantong roset.
Pada umumnya, Nepenthes memiliki tiga macam bentuk kantong, yaitu kantong atas, kantong bawah, dan kantong roset. Kantong atas adalah kantong dari tanaman dewasa, biasanya berbentuk corong atau silinder, tidak memiliki sayap, tidak mempunyai warna yang menarik, bagian sulur menghadap ke belakang dan dapat melilit ranting tanaman lain, kantong atas lebih sering menangkap hewan yang terbang seperti nyamuk atau lalat, kantong jenis ini jarang bahkan tidak ditemui pada beberapa spesies, contohnya N. ampullaria. Kantong bawah adalah kantong yang dihasilkan pada bagian tanaman muda yang biasanya tergelatak di atas tanah, memiliki dua sayap yang berfungsi sebagai alat bantu bagi serangga tanah seperti semut untuk memanjat mulut kantong dan akhirnya tercebur dalam cairan berenzim di dalamnya, adapun kantong roset, memiliki bentuk yang sama seperti kantong bawah, namun kantong roset tumbuh pada bagian daun berbentuk roset, contoh spesies yang memiliki kantong jenis ini adalah N. ampullaria dan N. gracilis. Beberapa tanaman terkadang mengeluarkan kantong tengah yang berbentuk seperti campuran kantong bawah dan kantong atas.
Tanaman ini memiliki penyebaran yang sangat luas dari pinggir pantai sampai dataran tinggi, karena inilah nepenthes dibagi dalam dua jenis yaitu jenis dataran tinggi dan jenis dataran rendah, walau kebanyakan spesies tumbuh di dataran tinggi. Spesies yang tercatat tumbuh di ketinggian paling tinggi adalah N. lamii yaitu di ketinggian 3,520 m.
Kebanyakan spesies tumbuh di tempat dengan kelembaban tinggi dan cahaya dengan tingkat menengah hingga tinggi. Beberapa spesies seperti N. ampullaria tumbuh di tempat yang teduh dengan tidak terlalu banyak cahaya, sedangkan N. mirabilis tumbuh ditempat yang terbuka dengan cahaya yang berlimpah. Tanah tempat tumbuh nepenthes biasanya miskin hara dan asam. Beberapa spesies tumbuh di tempat yang sangat beracun bagi tanaman lain seperti N. rajah yang tumbuh pada tanah dengan kandungan logam berat dan N. albomarginata yang tumbuh pada pantai berpasir di zona yang terkena siraman air laut, beberapa spesies tumbuh epifit seperti N. inermis yang tumbuh tanpa bersentuhan dengan tanah.
Kantong semar
Kantong atas dari Nepenthes edwardsiana
Kantong atas dari Nepenthes edwardsiana
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Caryophyllales
Famili: Nepenthaceae
Dumort. (1829)
Genus: Nepenthes
L. (1753)
Diversitas
~135 spesies
Distribusi global Nepenthes.
Distribusi global Nepenthes.
Sinonim
  • Anurosperma Hallier (1921)
  • Bandura Adans. (1763)
  • Phyllamphora Lour. (1790)






Welwitschia Mirabilis


foto
Welwitschia (Welwitschia mirabilis) adalah sebuah tanaman yang telah hidup dari jaman purba dan sekarang tumbuh di daerah yang kecil sepanjang wilayah pantai Samudra Atlantik di Namibia dan Angola Selatan. Welwitschia sebenarnya adalah sebuah pohon, walaupun sekilas tidak terlihat seperti pohon. Keseluruhan tanaman ini terdiri dari satu batang pendek dan ditumbuhi 2 daun – sehingga terlihat seperti pita keriting dengan ujung yang menjuntai dan tandus. Kadang-kadang Welwitschia terlihat seperti gundukan sampah!
foto
 Tanaman ini secara konstan berkecambah (meskipun sedang berada pada masa subur) – yang sangat tidak biasa untuk tanaman. Welwitschia merupakan spesies dari tumbuhan berumah dua (dioecious) dan karena itu dua tanaman (tanaman jantan dan betina) sangat diperlukan untuk pembentukan bibit. Bunga-bunganya berbentuk kerucut (seperti pada pohon pinus atau pakis haji) yang terletak pada aksil daunnya.
Kerucut betina akan hancur ketika matang untuk dapat melepas biji-bijinya yang bersayap dan mudah terbawa oleh angin.
Tanaman ini merupakan bagian dari divisio tanaman purba – Gnetophyta, yang memiliki hubungan sangat dekat dengan konifer (Pinophyta). Gnetophyta memiliki 3 genus dengan tampilan yang sangat berbeda satu sama lain: Melinjo (Gnetum) – liana dengan dedaunan berukuran besar, Ephedra – tanaman belukar dan termasuk juga Welwitschia.
Nama Welwitschia diperoleh dari ahli botani Friedrich Welwitsch yang menemukannya pada tahun 1860. Gambar Welwitschia ada di lambang Negara Namibia.
foto
Welwitschia secara sempurna beradaptasi dengan kondisi ekstrim padang pasir. Tanaman ini tidak bergantung sepenuhnya pada hujan dan memperoleh cukup air dari awan kabut dari laut. Fakta ini harus diingat ketika Anda menanam Welwitschia. Alasan utama kegagalan budidaya Welwitschia adalah pemberian terlalu banyak air sehingga menyebabkan busuknya tanaman ini. Maka itu bibit tanaman ini perlu ditebarkan di substrat berpasir-berkerikil (diameter butir-butirnya harus berkisar 2–5 mm) karena terlalu banyak menyimpan air akan menjadi kendala pertumbuhan. Welwitschia perlu disiram dengan perhatian lebih – dan bahkan lebih baik untuk membasahinya dengan lembut. Bijinya akan berkecambah dalam waktu seminggu. Tanaman ini juga dapat ditanami di rangka jendela menghadap arah selatan. Ketika menanam Welwitschia, Anda perlu sangat bersabar karena tanaman ini tumbuh sangat lambat – tanaman ini adalah dinosaurus asli. Jika diberi cahaya matahari yang cukup serta tidak terlalu banyak air, tanaman ini pasti akan hidup lebih lama daripada Anda!

Sabtu, 29 September 2012

Wijayakusuma: Kembang Sri Krshna



Wijayakusuma adalah salah satu nama tanaman yang mempunyai bunga yang sangat indah. Berasal dari Amerika Latin. Nama latinnya Epiphylum Anguliger. Dia termasuk tanaman langka. Tanamannya tergolong tanaman kaktus. Sementara arti dari nama bunga Wijayakusuma ini sangat indah yaitu bunga kemenangan. Mitos di jaman Hindu bunga ini milik Kresna dan dapat menghidupkan orang yang sudah mati. Mekar di waktu malam hari, layu dan kuncup kembali di pagi hari. Saat mekar bunga ini mengeluarkan bau yang sangat harum. Mitosnya juga, jika bunga ini mekar akan ada rejeki yang mendekat.

Uniknya Bunga Wijayakusuma ini hanya mekar beberapa saat saja dan tidak semua tanaman ini dapat mudah berbunga, tergantung pada iklim, kesuburan tanah dan cara pemeliharaan. Kalau dihitung-hitung bunga ini hanya mekar selama 2 jam saja. Lalu perlahan-lahan kembali kuncup dan layu. Ada yang bilang, satu tahun berbunga 3 kali dan biasanya ada 10 sampai 30 bunga.
Karena uniknya bunga ini pada saat mekar, maka ada mitos yang mengatakan siapa yang dapat melihat proses mekarnya bunga ini akan dilancarkan rejekinya. Hakikatnya adalah untuk mendapatkan suatu rejeki harus ada usaha terlebih dahulu dan sabar. Jangan mudah menyerah, butuh kepasrahan dan keikhlasan terhadap semua yang akan diterima maupun yang sedang dijalani.
Saat bunga ini mekar banyak godaannya. Mengantuk dan tidak sabar menunggu hingga tengah malam. Karena puncaknya bunga ini mekar pada jam 12 malam. Pada saat bunga ini mekar akan meneteskan air setetes, dan jika air ini menyentuh tanah akan berubah menjadi batu, dan jika sudah berubah menjadi batu akan  langsung lenyap, menurut orang tua jaman dulu batu dari tetesan bunga Wijayakusuma ini akan langsung di ambil oleh makhluk halus. Bunga Wijayakusuma memang bunga yang indah dan unik, untuk melihat bunganya mekar saja diperlukan kesabaran.
Bunganya Wijayakusuma berwarna putih dan sangat harum, namun sayangnya tanaman ini sangat jarang berbunga. Biasanya bunga ini berbunga hanya setahun sekali pada musim hujan dan berkembang mekar di malam hari dengan indahnya namun mekarnya tidak bertahan lama. Biasanya Bunganya mulai merekah sejak matahari terbenam benar benar mencapai puncak mekar pada tengah malam.
Dalam mitos Hindu, bunga Wijayakusuma dimiliki oleh Sri Kresna yang memiliki khasiat dapat menghidupkan kembali orang yang sudah mati. Secara ilmiah bunga Wijayakusuma ini diyakini berkhasiat sebagai anti radang, penghenti pendarahan, obat batuk, obat asma, nyeri lambung, peluruh dahak, dll. Pemakaiannya biasanya bunga direbus dan airnya diminum. Bunga Wijayakusuma rasanya manis, sifatnya netral, namun batangnya rasanya asin.
Karena konon bunga ini asal muasalnya adalah dari hutan belantara tropis Amerika Selatan yang teduh, maka sebaiknya jika anda memelihara bunga ini tempatkanlah di lingkungan yang terlindung dari sengatan matahari secara langsung. Konon Kabarnya jaman dahulu saat kebudayaan barat dan timur masih bersatu (mungkin maksudnya jaman Atlantis). Saat Bunga Wijayakusuma akan mekar, sang pemilik akan menunggu dan berada di bawah bunga tersebut. Mereka melakukan hal tersebut dengan harapan mendapatkan cipratan air saat terjadi puncak mekar. Konon khasiat air puncak mekar bunga Wijayakusuma akan mempengaruhi energi daya hidup manusia sehingga dapat meningkatkan daya tarik orang tersebut. Selain itu air puncak mekar Wijayakusuma tersebut dapat membantu meregenerasi sel-sel tubuh sehingga akan memperlambat proses penuaan dan membuat awet muda.
Wijayakusuma biasanya ditanam sebagai tanaman hias. Asalnya dari hutan tropis dari Amerika Selatan, dan sekarang sudah menyebar luas sampai ke Asia Tenggara. Konon, yang dapat menyaksikan proses mekarnya bunga di tengah malam maka rezekinya akan datang lebih lancar.
Tanaman ini tumbuh tegak, tingginya mencapai 2-3 m, batang induk berbentuk silinder, berasal dari tangkai daun yang mengeras dan mengecil. Daun pipih, tebal berdaging, bentuknya lanset, tulang daun ditengah keras dan tebal, tepi berlekuk tempat keluarnya bunga atau tunas baru, permukaan licin, warnanya hijau. Bunga keluar dari lekuk daun, bertangkai lemas panjangnya 13-15 cm, besar dengan diameter bunga sekitar 10 cm, warnanya pitih, mekar pada malam hari selama beberapa jam saja, kemudian menjadi layu. Buahya bulat, bergetah, warnanya merah. Biji banyak, warnanya hitam.
Sifat dan Khasiat
Bunga Wijayakusuma rasanya manis, sifatnya netral, berkhasiat antiradang, penghenti perdarahan (hemostatis), obat betuk dan peluruh dahak (mukolitik). Batang rasanya asin, asam, sifatnya sejuk, dan berkhasiat antiradang.
Bagian yang Digunakan
Bagian tanaman yang digunakan sebagai obat adalah bunga dan batangnya. Pemakaian dalam bentuk segar. Bunga bisa dikeringkan untuk penyimpanan.
Indikasi
Wijayakusuma digunakan untuk mengatasi :
 -  TB paru dengan batuk dan dahak berdarah, 
            -  sesak napas (asma), 
            -  radang tenggorok (faringitis), 
            -  nyeri lambung (gastritis), muntah darah, dan 
            -  perdarahan rahim(uterine bleeding).
Cara Pemakaian
- Untuk obat yang diminum, rebus bunga wijayakusuma sebanyak 10-20g (3-5 kuntum), lalu minum airnya. Untuk pemakaian luar, giling batang segar sampai halus, lalu turapkan ke tempat yang sakit, seperti bisul dan luka berdarah, dan balut.
Conton Pemakaian
TB paru dengan batuk dan dahak berdarah
- Rebus bunga wijayakusuma segar (3-5 kuntum), dengan tiga gelas air sampai tarsisa satu gelas. Tambahkan gula aren (15g). Setelah dingin, saring dan minum airnya sehari dua kali, masing-masing setengah gelas. Lakukan setiap hari sampai sembuh
Perdarahan Rahim
- Bersihkan bunga wijakusuma segar (2-3 kuntum) dan daging tanpa lemak (50g), lalu potong-potong seperlunya. Masukkan ke dalam mangkuk, tambahkan air sampai semua bahan terendam, lalu tim. Setelah dingin, minum airnya. Isinya dimakan. Lakukan sehari dua kali, masing-masing separuhnya.
Sesak Napas
- Cuci bunga wijayakusuma segar (3-5 kunum), lalu potong-potong seperlunya. Masukkan ke dalam mangkuk, tambahkan gula batu dan air sampai permukaannya terendam seluruhnya, lalu tim. Setelah dingin, saring dan minum airnya seharidua kali, masing-masing separuhnya.